6.2 Komponen Makna
Komponen makna atau komponen
semantik ( semantic feature, semantic property , atau semantic marker )
mengajarkan bahwa setiap kata atau unsur lesikal terdiri dari salah satu atau
beberapa unsur yang bersama-sama membentuk makna kata atau makna unsurleksikal
tersebut. Misalnya, kata ayah mengandung komponen makna atau unsur makna : +
insan, + dewasa + jantan,dan +kawin;dan ibu mengandung komponen makna: + insan,+dewasa,+
jantan,dan + kawin.
Perbedaan makna antara kata ayah
dan ibu hanyalah pada ciri makna atau komponen makna: ayah memiliki makna
‘jantan’, sedangkan kata ibu tidak memiliki makan ’ jantan’.
R. Jacobson dan Morris halle
dalam laporan penelitian mereka tentang bunyi bahasa. Dalam laporan itu mereka mendeskripsikan bunyi-bunyi
bahasa dengan menyebutkan ciri-ciri pembeda antara bunyi yang satu dengan bunyi
yang lain. Bunyi yang memiliki satu sesuatu ciri diberi tanda plus (+) dan yang
tidak memiliki ciri diberi tanda minus (-). Umpanya bunyi /p/,/b/,/t/,dan/d/
Perbedaan konsonan /p/ dan /b/
asalah konsonan /p/ tidak bersuara sedangkan konsonan /b/ bersuara. Perbedaan
konsonan /p/ dan /t/ adalah bahwa yang pertama bilabial dan yang kedua bukan
bilabial.
Konsep analisis ini
( lazim disebut analisis biner) para ahli kemudian diterapkan juga untuk
membedakan makna suatu dengan kata yang lain. Misalnya, kata ayah dan ibu dapat
dibedakan ada atau tidak adanya ciri jantan.
Ayah ibu
+
manusia +
manusia
+ dewasa +
dewasa
+ kawin +
kawin
+ jantan -
jantan
Banyak ciri semantik setiap kata
tidak sama; jumlahnya sesuai dengan sifat unsur leksikal. Kata-kata umum
seperti manusia,hewan,dan makanan memiliki makna yang lebih sedikit bila
dibandingkan dengan unsur leksikal yang lebih khusus seperti guru, kucing dan
bakso.
Analisis biner dapat pula
digunakan untukmencari perbedaan semantik kata-kata yang bersinonim. Umpanya
kata kandang, pondok rumah, istana, keraton, wisma.dari keenam kata itu dapat
dianggap bersinonim dengan makna dasar atau makna denotatif ‘tempat tinggal’
atau ‘tempat kediaman’. Kata kandang pada satu pihak dapat diperbedakan dengan
kalima kata yang lain berdasarkan ciri [ + manusia ] dan [-manusial. Kandang
berciri [- manusia] sedangkan yang lainnya berciri [+ manusia ].kata pondok
dengan keempat yang lain dapat dibedakan berdasarkan ciri [ + jelata ]dan [-
jelata].pondok berciri [ + jelata] sedangkan rumah,keraton dan wisma berciri [-
jelata], meskipun secara puitis kata pondok sering tidak berciri [-jelata]. Kata rumah berciri
[+ umum] sedangkan istana, keraton, dan wisma berciri [- umum]. Kata istana dan
keraton di satu pihak dapat dibedakan dengan kata wisma berdasarkan ciri [+
kepala negara] dan [- kepala negara ]. Istana dan keraton memiliki ciri [ +
kepala negara] sedangkan wisma berciri [- kepala negara] akhirnya istana dan
keraton dapat diperbedakan berdasarkan ciri [+ raja] dan [-raja]. Istana dapat
berciri [ +raja] dan [-raja] ( misalnya presiden) sedangkan keraton berciri [+
raja].
Ada tiga hal yang perlu
dikemukakan sehubungan dengan analisis biner
Pertama, ada pasanngan kata yang
salah satu daripadanya lebih bersifat netral atau umum sedangkan yang lain
lebih bersifat khusus. Misalnya, pasangan kata mahasiswa dan mahasiswi. Kata
mahasiswa lebih bersifat umum dan netral karena dapat termasuk “ pria” dan “
wanita”. Sebaliknya kata mahasiswi lebih
bersifat khusus karena hanya mengenai “ wanita.
0 komentar:
Posting Komentar