Lorem

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.

Ipsum

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.

Dolor

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.
 

Jumat, 08 Maret 2013


6.2  Komponen Makna
                Komponen makna atau komponen semantik ( semantic feature, semantic property , atau semantic marker ) mengajarkan bahwa setiap kata atau unsur lesikal terdiri dari salah satu atau beberapa unsur yang bersama-sama membentuk makna kata atau makna unsurleksikal tersebut. Misalnya, kata ayah mengandung komponen makna atau unsur makna : + insan, + dewasa + jantan,dan +kawin;dan ibu mengandung komponen makna: + insan,+dewasa,+ jantan,dan + kawin.
                Perbedaan makna antara kata ayah dan ibu hanyalah pada ciri makna atau komponen makna: ayah memiliki makna ‘jantan’, sedangkan kata ibu tidak memiliki makan ’ jantan’.
                R. Jacobson dan Morris halle dalam laporan penelitian mereka tentang bunyi bahasa. Dalam  laporan itu mereka mendeskripsikan bunyi-bunyi bahasa dengan menyebutkan ciri-ciri pembeda antara bunyi yang satu dengan bunyi yang lain. Bunyi yang memiliki satu sesuatu ciri diberi tanda plus (+) dan yang tidak memiliki ciri diberi tanda minus (-). Umpanya bunyi /p/,/b/,/t/,dan/d/
                Perbedaan konsonan /p/ dan /b/ asalah konsonan /p/ tidak bersuara sedangkan konsonan /b/ bersuara. Perbedaan konsonan /p/ dan /t/ adalah bahwa yang pertama bilabial dan yang kedua bukan bilabial.

            Konsep analisis ini ( lazim disebut analisis biner) para ahli kemudian diterapkan juga untuk membedakan makna suatu dengan kata yang lain. Misalnya, kata ayah dan ibu dapat dibedakan ada atau tidak adanya ciri jantan.
                                Ayah                                                      ibu
                                + manusia                                           + manusia
                                + dewasa                                           + dewasa
                                + kawin                                              + kawin
                                + jantan                                              - jantan
                               
                Banyak ciri semantik setiap kata tidak sama; jumlahnya sesuai dengan sifat unsur leksikal. Kata-kata umum seperti manusia,hewan,dan makanan memiliki makna yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan unsur leksikal yang lebih khusus seperti guru, kucing dan bakso.
                Analisis biner dapat pula digunakan untukmencari perbedaan semantik kata-kata yang bersinonim. Umpanya kata kandang, pondok rumah, istana, keraton, wisma.dari keenam kata itu dapat dianggap bersinonim dengan makna dasar atau makna denotatif ‘tempat tinggal’ atau ‘tempat kediaman’. Kata kandang pada satu pihak dapat diperbedakan dengan kalima kata yang lain berdasarkan ciri [ + manusia ] dan [-manusial. Kandang berciri [- manusia] sedangkan yang lainnya berciri [+ manusia ].kata pondok dengan keempat yang lain dapat dibedakan berdasarkan ciri [ + jelata ]dan [- jelata].pondok berciri [ + jelata] sedangkan rumah,keraton dan wisma berciri [- jelata], meskipun secara puitis kata pondok sering  tidak berciri [-jelata]. Kata rumah berciri [+ umum] sedangkan istana, keraton, dan wisma berciri [- umum]. Kata istana dan keraton di satu pihak dapat dibedakan dengan kata wisma berdasarkan ciri [+ kepala negara] dan [- kepala negara ]. Istana dan keraton memiliki ciri [ + kepala negara] sedangkan wisma berciri [- kepala negara] akhirnya istana dan keraton dapat diperbedakan berdasarkan ciri [+ raja] dan [-raja]. Istana dapat berciri [ +raja] dan [-raja] ( misalnya presiden) sedangkan keraton berciri [+ raja].
                Ada tiga hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan analisis biner
                Pertama, ada pasanngan kata yang salah satu daripadanya lebih bersifat netral atau umum sedangkan yang lain lebih bersifat khusus. Misalnya, pasangan kata mahasiswa dan mahasiswi. Kata mahasiswa lebih bersifat umum dan netral karena dapat termasuk “ pria” dan “ wanita”. Sebaliknya  kata mahasiswi lebih bersifat khusus karena hanya mengenai “ wanita.

0 komentar:

Posting Komentar

Lorem

Please note: Delete this widget in your dashboard. This is just a widget example.

Ipsum

Please note: Delete this widget in your dashboard. This is just a widget example.

Dolor

Please note: Delete this widget in your dashboard. This is just a widget example.